Selasa, 25 Desember 2012

Tidak Ada Dualisme, PDS Hanya Dukung ESJA


Ketua DPP PDS, Denny Tewu :
Tidak Ada Dualisme, PDS Hanya Dukung ESJA

K
etua Umum PDS, Denny Tewu kepada Arta News mengatakan bahwa tidak ada dualisme ditubuh PDS. Ia menegaskan bahwa dukungan PDS secara resmi adalah untuk mendukung pasangan Effendi M Simbolon - Jumiran Abdi.  Sedangkan adanya dukungan kepada Pasangan Cagubsu Amri Tambunan - RE. Nainggolan oleh Sahat Sinaga yang saat ini menjabat sebagai Sekjen PDS, adalah bersifat pribadi, bukan garis kebijakan partai.
Denny juga mengakui, bahwa sebelumnya partainya telah bulat memberikan dukungannya kepada RE. Nainggolan jika mantan Sekda Sumut ini maju sebagai cagub. Dengan syarat, RE. Nainggolan memenuhi syarat dukungan partai.
Namun, mantan sekda sumut tersebut tidak memenuhi syarat cagubsu. Maka dukungan tersebut diberikan PDS kepada Effendi Simbolon.  "Kita mendukung jika Pak RE maju sebagai cagubsu, bukan wakil. Karena kita hanya partai kecil. Penentunya ada di PDIP," tandas Denny.
Denny juga mengaku bahwa dukungannya itu ternyata disetujui para konstituennya yaitu masyarakat pemilih berbasis Kristen. "Kita tidak mau disalahkan konstituen kita seperti di Jakarta tidak mendukung Ahok yang notabene beragama kristen. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa massa pendukung kami berbasis kristen. Dan kita mendukung BK - 1 bukan untuk BK - 2," tandas Denny.
Ditanyakan soal sanksi partai terhadap “balelo” nya sekjen PDS, Denny mengakui bahwa partainya belum dapat dibandingkan dengan PDI-P. Dimana sebelum Effendi dinyatakan resmi maju sebagai calon oleh PDI-P, Panda Nababan menggadang-gadang RE. Nainggolan untuk menjadi Cagub. Tetapi ketika resmi PDI-P mengumumkan calon yang didukungnya, Panda pun secara teratur menaati ketentuan partainya itu.
“Saya sekarang ini bersikap soft  (halus) lah. Karena kita partai kecil, banyak juga masalah dan tugas yang harus kami hadapi. Seperti verifikasi, serangan dari luar PDS dan lainnya. Tetapi secara resmi kami hanya memberikan satu dukungan yaitu kepada pasangan Effendi Simbolon  - Jumiran Abdi,” tandas Denny.
Ia juga mengakui bahwa ada kedekatan secara kekeluargaan antara Sahat dengan RE. Nainggolan, sehingga ia tidak bisa semena-mena memberikan sanksi. “Jadi dukungan itu sifatnya pribadi. Sekali lagi bukan garis kebijakan partai. Kita berteman dengan RE. Nainggolan. Namun, kita memutuskan karena PDS tidak ingin mengecewakan konstituen kita di sumut,” jelas Denny.
Pria yang memajang ulos (kain tenun Batak - red) di dinding kantornya ini pun, mengatakan bahwa indikasi bahwa PDS dengan memutuskan pilihan ke Effendi didukung oleh konstituen mereka, “Ya, saya sampai saat ini tidak menerima komplain dari konstituen kita. Sangat berbeda ketika kita menjatuhkan dukungan kita ketika Pilkada DKI Jakarta. Telepon dan kritik SMS terus berdatangan,” jelas Denny.
Mekanisme dukungan partai sebagai mesin pemenangan Effendi – Jumiran di sumut, Denny menjelaskan, wewenang tersebut telah diberikan kepada DPW PDS Sumut. Sejauh ini, DPP sifatnya hanya menerima laporan.
Sementara itu, Sahat Sinaga mengatakan alasannya tetap bersih kukuh mendukung RE.Nainggolan kendati bertabrakan dengan garis kebijakan partainya PDS. Bahkan ia berani menerima resiko atas putusannya tersebut.
“Saya bersahabat dengan Pak RE.Nainggolan sejak lama. Saya punya iman, bahwa persahabatan itu justru diperlukan tatkala sahabat dalam kesulitan atau tantangan. Jadi selaku sahabat saya membantu dia (RE.Nainggolan – red) dan mengajak yang lain untuk mendukung dia,” kata Sahat (Dikutip dari Analisa).
PDS telah dua kali mengalami persoalan serupa. Ketika Pilkada DKI Jakarta pun, partai berbasis kristen ini memiliki dukungan yang terpecah. Sementara DPP PDS mendukung Rijal Nurdin sebagai Cagub DKI dari Golkar, sementara PDS DPW DKI yang diketuai Sahianta mendukung pasangan Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli bersama dengan Partai Demokrat.
Ketika disoal dualisme dukungan di pilkada merupakan strategi partai, Denny langsung cepat menyanggahnya. Dengan suara tenang ia mengatakan, “Ya beginilah, saya akui kita belum bisa dikatakan partai yang sekuat PDI – P. Adanya persoalan seperti ini kita sikapi dengan kasihlah,” tandasnya.  jef   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar