Kerukunan Masyarakat Batak (KERABAT)
Batak Bagian Dari Indonesia
Jakarta, Arta News
Suku Batak adalah satu diantara ribuan suku yang ada di Indonesia. Orang Batak yang mengakui jati dirinya sebagai suku Batak maka otomatis ia mengakui bahwa dirinya adalah Warga Negara Indonesia. Kira-kira demikian pesan yang disampaikan oleh acara festival KERABAT yang akan digelar dengan melibatkan suku-suku antar budaya. Yaitu membuktikan kembali bahwa orang batak itu memang orang Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Ketua sekaligus Pendiri Kerukunan Masyarakat Batak, Dr. Henry P Panggabean SH, MS kepada Arta News, baru-baru ini.
“Beda agama tetapi mencegah perpecahan yaitu melalui seni budaya yang akan Kerabat laksanakan. Acara itu, sudah di jalankan sejak tahun 2000,” tandas Henry.
Kerabat sangat prihatin dengan beberapa fenomena yang muncul belakangan ini, terutama menyangkut berkurangnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, Kerabat dengan pendekatannya mengajak kepada suku-suku yang ada di Indonesia untuk dalam mentransfer budayanya bagi kesatuan bangsa. Dalam kata lain, Festival budaya yang akan digelar Kerabat bertujuan untuk menghadapi gerakan-gerakan pemecah belahan persatuan bangsa.
Kuncinya, jelas Henry, pertama kita ingin pencerahan nilai-nilai budaya dan etika Pancasila untuk memelihara kesatuan dalam bingkai Bineka Tunggal Ika. Kedua, kerabat melalui kegiatannya, berperan aktif untuk memberdayakan suku-suku yang menghargai nilai budayanya atau memberdayakan Batak Karo, Toba pakpak dan lainnya untuk memotivasi etika persatuan.
“Jadi etika persatuan itu harus diikat oleh 3 hal. Pertama mengakui keberagaman agama, menerapkan demokrasi mustad. Ketiga, kerabat ingin masing masing komunitas suku disamping mencari kehidupan ekonomi yang lebih baik, ke anggotanya juga untuk turut peka terhadap suku yang dekat dengan dirinya,” jelasnya.
Rencananya Festival itu akan digelar KERABAT di Taman Miniatur Indonesia Indah atau Taman Ismail Marzuki. Di TMII, dengan maksud di tempat itu, tergambar tujuan negara dalam kesatuan keberagaman suku ras dan agama dalam gambaran miniatur Indonesia.
“Jadi kita tunjukkan ke semua bangsa, dampaknya seperti masalah HKBP. Kami beda agama, beda suku, bersatu karena adanya adat. Acara-acara ini dibuat ada vocal group, tari dan lain lainnya” tutup Henry. lian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar